Sabtu, 12 Oktober 2013

Bersuaralah raja negeriku, buktikan cinta pada bangsamu

Saya tidak akan membahas politik, juga tidak akan ceramah, hanya bersuara sebagai seorang rakyat awam yang bercerita tentang derita bangsanya. Saya mencoba mengumpulkan data tentang mereka-mereka yang sangat "memanfaatkan" kekusaannya, sehingga merasa "keringatnya" pantas dihargai lebih dari apa yang sudah ditetapkan sebagai hak mereka.

1.Haji Muhammad Soeharto ($AS 15 miliar – $AS 35 miliar)
2.Sjamsul Nursalim (6,9 triliun dan 96,7 juta dolar Amerika)
3.Bambang Sutrisno (1,5 triliun)
4.Andrian Kiki Ariawan (1,5 triliun)
5.Eko Adi Putranto dan Sherny Konjogiang (2,659 triliun)
6.David Nusa Wijaya (1,29 triliun)
7.Samadikun Hartono (169 miliar)
8.Agus Anwar (1,9 triliun)
9.Sujiono Timan (1256 juta dolar Amerika)
10.Maria Pauline (1,7 triliun)
11.Mantan Direktur dan Komisari PT MBG (GN, SH, HH & IH) 60 miliar
12.Djoko S. Tjandra (546 miliar)
13.Gayus Tambunan (24 miliar)
14.Anggoro Widjojo (180 miliar)
15.Nunun Nurbaeti
16.Robert Dale Mc Cutchen (50 miliar)
17.Marimutu Sunivasan (20 miliar)
18.Nadera Thaher (35 miliar)
19.Lesmana Basuki & Tony Suherman (209 miliar dan 105 juta dolar Amerika)
20.Hendra Rahardja (2,659 triliun)
21.Hartawa Aluwi (3,11 triliun)
22.Hendro Wiyanto (3,11 trilian)
23.Dewi Tantular & Anton Tantular (3,11 triliun)
24.Hesyam al Waraq & Rasat Ali Rizfi (3,11 triliun)
25.Adelin lis (119 miliar)
26.Atang Latief (115 miliar)
27.Edy Tanzil (1,3 triliun)
28.Hari Matalata (1,6 miliar)
29.Muhammad Nazaruddin (25 miliar)

ini baru beberapa yang terungkap, yang belum? mungkin hanya Sang Pemilik Semesta yang tahu. Namun saya percaya fakta akan menemukan jalannya sehingga kebenaran akan terungkap. Seperti halnya dahulu orang beranggapan kalau bumi ini datar, sampai akhirnya fakta berbicara dan mengungkap kebenaran klau bumi ini bulat.

Disni saya juga tak akan menghakimi apalagi mencaci mereka-mereka. Cuma berfikir seandainya hati mereka secerdas pikiran mereka tentu semua ini tak terjadi. Mungkin dengan hati dan pikiran yang cerdas ada banyak hal yang bisa mereka lakukan untuk bangsa ini dari "tabungan" mereka. Jika meraka gabungkan tabungan mereka ini dan didedikasikan untuk bangsanya, bayangkan apa yang tercipta.

kita mulai dari sarana olah raga..


bagi pecinta bola, dengan tabungan mereka tadi bangsa kita akan punya stadion semegah Allianz Arena


 

Atau bagi pecinta balap, kita bisa punya sirkuit untuk MotoGP atapun Formula 1 seperti Sepang milik malaysia.



Bisa untuk pembangunan sarana transportasi..

Jika tabungan mereka di pakai untuk pembangunan, mungkin pembangunan jembatan selat sunda yang mnghubungkan pulau sumatera dan jawa suda terealisasi, yang pastinya juga bisa mendorong pertumbuhan perekonomian.


atau untuk hal yang sangat penting...

angka kemiskinan di negeri ini masih tinggi, bertolak belakang dengan alamnya yang kaya. seandainya mereka gunakan tabungan mereka untuk kehidupan rakyatnya, untuk kesehatan warganya yang miskin, untuk pendidikan, untuk keterampilan.



tak ada jaminan memang tabungan mereka bisa merubah tapi paling tidak mungkin akan bisa sedikit ciptakan senyum

mungkin ciptakan kreatifitas


salah satunya dari semua tadi mungkin bisa terwujud, mungkin saja malah terwujud semuanya seandainya mereka benar-benar tulus mencintai negerinya, memiliki kecerdasan hati yang secerdas pemikirannya. :) 

Dirimu dan Do'amu kekuatanku

Malaikat-malaikat yang sedang termangu..
Meresapi petikan kecapi manusia istimewa yang bernama Daud..
Memahami syair-syair indah Sulaiman sang Nabi..
Dalam sekejap tersentak..
Berpaling..

Mendengar suara yang penuh ketulusan..
Suara yang tak pernah lelah..
Tegar melebihi kekuatan peradaban Chaldea..
Suara yang telah menggema di cakrawala..

Menggaung sampai setiap palung samudera…
Membuat seisi alam bangkit dari tasbihnya..

Mereka turun kebumi…
Tertegun..
Melihat bunga-bunga bermekaran..
Menampung doa-doa dari suara itu…
Angin pun bertiup pelan ikut mengumandangkan…
Kepenjuru setiap benua..

Diikuti lantunan suara itu…
Mereka bertemu seorang ibu..
Sedang duduk bersimpuh diatas sajadah..

Mereka mendengar, meresapi dan memahami..
Setiap kata yang berupa do’a dari mulut sang ibu..
“Ya ALLAH, berilah anakku jalan kehidupan yang indah. Seindah perasaanku ketika menyambutnya lahir kedunia”..

Tak ada kata yang terucap dari Sang Malaikat…
Selain mengaminkan do'a sang ibu..
Dan memohon agar do’a itu dikabulkan oleh Sang Pencipta semesta alam..

Begitulah ibu..
Anakmu ini takkan pernah ragu akan keajaiban Do’amu..
Yang akan menjadi penyambung sayap-sayap patahku..
Kelak..
Untuk aku..
Terbang meraih kehidupan yang indah..